Mayeka afra canetta, gadis cantik yang menyandang kata “cacat” namun
prestasinya luar biasa hebatnya ini sedang berlibur di paris, perancis
yang biasa di sebut kota cinta, di sebuah villa milik keluarganya.
“rasanya aku membencinya” tulisnya dengan huruf braille, kini sebuah
kalimat btaille telah rapi bersarang di sebuah buku diary miliknya
“tapi, aku sadar ini takdir dan akan indah nantinya” tulisnya lagi lalu
menutup perlahan buku diary itu
“mbok, aku mergi dulu” ucapnya lalu mulai berjalan dengan tongkatnya mengelilingi kota cinta itu.
Brukkk! “sorry, what you from in indonesia?” anehnya lelaki itu
memakai bahasa inggris bukan bahasa perancis “yes?, kamu juga dari
indonesia?” tanya mayeka “iya, maaf aku menabrakmu, oh yah, kita belum
kenalan, namaku reyandi afra, panggil rey yah” ucap rey “aku mayeka afra
canetta, panggil may/mayeka yah, btw nama kita ada yang sama yaitu
afra” tawa mayeka “iya, aku tak ingin memanggilmu may/mayeka aku mau
memanggilmu netta, btw jangan di sini dong, kita ke taman yuk” ajak rey
“aku seperti mengenalnya lama sekali, padahal bertemu beberapa menit
lalu” gumam may (dibaca: mey) dalam hati kecilnya itu “kok nggak jawab?”
rey memecah keheningan beberapa saat yang lalu “i… Iyy… Iya” ucap may
gugup “ehh netta ehh may eehhh netta” rey agak gundah “panggil netta aja
nggak apa apa kok” senyum may “aku seperti mengenalnya bertahun-tahun”
gumam rey “rey, apa kau tak malu berteman dan ngobrol bersama denganku,
aku kan…” ucapan may terpotong “cacat? Aku tak perlu orang sempurna
untuk berteman denganku, aku hanya butuh kekompakan dan sehati dalam
persahabatan” ucap rey bijak “kamu sama siapa rey?” ucap seseorang
dengan suara mirip rey “temen aku roy, woles donk” ucap rey “itu siapa
rey?” tanya may dengan heran “dia roy, royandi afri, kembaran aku” ucap
rey “oh, kenalin aku mayeka afra canetta” senyum may “gua royandi,
jangan deket deket adik gua, dia udah punya pacar, jadi lo sebagai cewek
nggak usah centil sama adik kembaran gua” ucapnya ketus “maaf telah
menggangu kalian, aku nggak akan kecentilan kok, aku selamanya nggak
akan ganggu kembaran kamu lagi kok, thank’s buat kembaran kamu telah
jadi sahabat pertama aku” ucap may sambil menangis “roy! Lo nggak punya
wewenang atas gua! Lo ngerti nggak sih? Ngebuat nangis anak cacat itu
lebih berdosa dari pada yang sempurna fisik” ucap rey meninggalkan roy
sendirian.
“ass….. Mbok, may pulang” ucap may sambil menangis
“non kenapa nangis?” tanya mbok atri “nggak kok mbok, may nggak papa”
ucap may berhambur memeluk mbok atri “cup, cup, jelek lo entar non may
nya” ucap mbok atri membujuk may “udah yah mbok, may mau nulis diary
aja” pamit may ke sofa
“aku mulai terjebak dalam reruntuhan sakit hati dan sebentar lagi akan di siksa oleh batu batu menderita” tukasnya.
Keesokan harinya
“mbok, may jalan-jalan dulu” ucap may pamit “jangan lama-lama pulangnya “ucap mbok atri dari dapur
Di taman
“di sini aku merasa tersiksa, di sini pula aku mersa nyaman” gumam may
sambil menangis “mayeka afra canetta” suara lembut itu terdengar di
telinga may “rey? Cukupkah kemarin membuatku sakit? Aku terluka rey!”
teriaknya sedih “maafkan aku netta, aku juga terluka, kita terluka
karena kita satu hati” ucap rey memeluk may dari belakang “maksudmu?”
suara bergetar terucap dari mulut gadis ini “aku merasa nyaman denganmu,
dan aku baru tau aku mencintaimu, aku ingin kau jadi milikku” ucap rey
mantap “…” tidak ada jawaban dari may dia hanya menangguk “aku juga
mencintaimu” ucap may mantap “i heart you mayeka afra canetta” ucap rey
dalam hati.
Cerpen Karangan: Carissa Anika Putri
Carissa anika putri adalah cewek berumur 10 tahun yang hobbynya berkutik
sama buku dan keyboard laptop, cita citanya jadi penulis best seller,
lahir tanggal 18 desember 2003, cewek berzodiak Sagitarius ini adalah
cewek blasteran 3 daerah, cewek berdarah 3 daerah ini seneng di panggil
Caris.
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/in-paris-in-love.html
Anjir ini cerita bikin malu:"v
BalasHapus